Sebagai penggemar berat Total War, saya selalu tertarik dengan bagaimana seri ini menghidupkan sejarah dengan begitu mendetail. Dari perang Romawi hingga pertempuran samurai di Shogun 2, setiap game punya keunikan tersendiri. Kali ini, Total War PHARAOH membawa kita ke zaman Mesir Kuno, di mana kita harus bertarung demi kekuasaan di era yang penuh intrik dan kekacauan.
Sebelum saya terjun lebih dalam, jujur saja, saya sempat skeptis. Bisakah game ini menghadirkan pengalaman epik yang kita harapkan dari sebuah Total War? Setelah beberapa jam bermain, ternyata Total War PHARAOH benar-benar menghadirkan sesuatu yang unik—dari pertempuran dinamis, manajemen kerajaan, hingga efek cuaca yang mengubah strategi di medan perang. Jadi, mari kita bahas lebih dalam!
Gameplay Total War PHARAOH: Perpaduan Strategi dan Taktik di Era Kekacauan
1. Sistem Kampanye yang Lebih Dinamis
Salah satu aspek terbaik dari seri Total War adalah sistem kampanyenya yang menawarkan kebebasan dalam menaklukkan dunia. Dalam Total War PHARAOH, kita diberikan pilihan untuk memainkan berbagai faksi dengan tujuan utama: menjadi Firaun atau penguasa dari bangsa lain seperti Kanaan dan Het.
Yang membuat kampanye ini menarik adalah sistem civil war (perang saudara) dan perubahan dinamis yang memaksa kita berpikir ulang soal strategi setiap saat. Misalnya, meskipun awalnya kita mendukung seorang pemimpin tertentu, politik bisa berbalik arah dengan cepat, membuat kita harus mengadaptasi taktik secara real-time.
Tips: Jangan hanya fokus pada ekspansi militer! Diplomasi dan ekonomi sangat berpengaruh dalam menentukan kekuatan kerajaanmu.
2. Pertempuran yang Lebih Realistis dengan Efek Cuaca
Salah satu inovasi yang saya benar-benar apresiasi dalam game Total War PHARAOH adalah implementasi cuaca dinamis. Bayangkan sedang dalam pertempuran sengit, tiba-tiba hujan turun, membuat tanah berlumpur dan memperlambat gerakan pasukan. Hal seperti ini memaksa kita untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi medan.
Saya sempat mengalami kekalahan pahit saat menyerang sebuah kota karena tidak memperhitungkan badai pasir yang tiba-tiba datang. Pasukan pemanah saya yang biasanya mendominasi malah kehilangan akurasi karena angin kencang. Dari situ, saya belajar pentingnya menyesuaikan taktik dengan kondisi alam.
Strategi Tambahan: Manfaatkan cuaca ekstrem untuk menggagalkan strategi musuh, terutama jika mereka lebih mengandalkan kavaleri atau unit jarak jauh.
3. Sistem Politik dan Dinasti yang Kompleks
Salah satu hal yang sering membuat Total War terasa hidup adalah elemen politiknya. Dalam Total War PHARAOH, setiap keputusan yang kita ambil memiliki konsekuensi besar. Kita bisa membentuk aliansi, melakukan pengkhianatan, atau bahkan menikahi bangsawan lain demi memperkuat kekuasaan.
Namun, sistem dinasti di sini tidak sekadar kosmetik. Seiring waktu, para pemimpin tua akan mati dan harus digantikan. Jika kita tidak merencanakan suksesi dengan baik, kerajaan bisa jatuh ke dalam kekacauan. Ini terjadi pada saya ketika pemimpin utama meninggal tanpa pewaris yang kuat—hasilnya? Kerajaan saya malah pecah akibat pemberontakan dari dalam.
Pelajaran: Pastikan selalu ada penerus yang siap untuk memimpin, dan jangan meremehkan peran loyalitas dalam pemerintahan.
Grafik dan Atmosfer: Menyelami Keindahan Mesir Kuno
Kalau ada satu hal yang Total War PHARAOH lakukan dengan sangat baik, itu adalah bagaimana mereka menghidupkan atmosfer Mesir Kuno. Dari piramida yang menjulang hingga kota-kota kuno yang sibuk, semua elemen visual dibuat dengan detail luar biasa.
Saya sering kali berhenti sejenak hanya untuk melihat bagaimana rakyat bekerja di ladang, bagaimana pasar ramai dengan pedagang, dan bagaimana pasukan saya berbaris di bawah terik matahari. Ini bukan hanya tentang peperangan, tetapi juga bagaimana kita mengelola kehidupan sebuah peradaban.
Fakta Menarik: Game ini menampilkan cuaca ekstrem seperti badai pasir yang dapat mempengaruhi taktik di medan perang.
Kesimpulan: Apakah Total War PHARAOH Layak Dimainkan?
Setelah menghabiskan banyak waktu dengan Total War PHARAOH, saya bisa bilang bahwa game ini adalah salah satu entri yang paling menarik dalam seri Total War. Dengan kampanye yang dinamis, pertempuran yang lebih taktis, serta sistem politik yang mendalam, game ini sukses membawa kita ke dalam era Mesir Kuno yang penuh intrik.
Tentu saja, tidak ada game yang sempurna. Ada beberapa aspek seperti AI musuh yang terkadang masih kurang cerdas dalam mengambil keputusan, atau mungkin beberapa mekanisme yang terasa kurang seimbang. Namun, jika kamu adalah penggemar strategi yang ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang Firaun dan menghadapi tantangan zaman, game ini sangat layak untuk dicoba.
Apakah saya merekomendasikannya? 100% YA—terutama jika kamu suka strategi yang kompleks dan dunia yang terasa hidup.
Jadi, siapkah kamu menuliskan sejarah dan menjadi penguasa Mesir?