Saya masih ingat momen update pertama ke macOS Sonoma. Seperti biasa, saya agak skeptis. Apakah bakal bikin workflow saya lebih cepat atau malah bikin stres kayak versi awal Ventura dulu? Tapi setelah beberapa hari pakai, jujur saya merasa: ini adalah macOS paling stabil dan ramah kreator yang pernah saya rasain.
Buat saya yang kerja di bidang desain dan video editing, sistem operasi bukan cuma latar belakang diam. Dia penentu ritme kerja. Sonoma akhirnya ngebuktiin bahwa Apple masih tahu cara bikin sistem operasi yang nggak cuma keren di presentasi, tapi juga beneran solid di keseharian.
Apa Itu macOS Sonoma dan Kenapa Banyak yang Nunggu?
Sonoma adalah versi terbaru dari sistem operasi macOS yang dirilis Apple tahun 2023. Nama “Sonoma” sendiri diambil dari sebuah wilayah di California yang dikenal dengan anggur, pemandangan alam, dan vibes yang rileks tapi premium. Pas banget buat branding macOS.
Tapi Sonoma bukan cuma soal tampilan. Versi ini membawa pembaruan penting di segi performa, efisiensi energi, integrasi antar-aplikasi, dan tentu saja, fitur-fitur baru untuk kreator seperti saya—yang setiap hari bergantung pada stabilitas dan kecepatan.
Tampilan Baru, Tapi Tetap Familiar
Salah satu hal pertama yang terasa di Sonoma adalah tampilannya. Secara umum masih mempertahankan visual macOS modern, tapi dengan penyempurnaan kecil yang bikin nyaman:
-
Widget interaktif yang bisa dipindah ke desktop (dan bukan cuma di panel)
-
Wallpaper animasi kayak di Apple TV, bikin tampilan lebih hidup
-
Transparansi dan blur efek yang terasa lebih halus dan nggak bikin berat
Saya suka gimana tampilan desktop sekarang terasa lebih personal tanpa mengorbankan produktivitas. Widget cuaca, catatan kecil, atau to-do list bisa dipantau langsung tanpa harus buka aplikasi.
Performa: Ringan di M1, Kencang di M2
Saya sempat install Sonoma di dua Mac berbeda—MacBook Air M1 dan MacBook Pro M2. Dan hasilnya?
-
Di M1, performanya tetap mulus. Booting cepat, multitasking enteng.
-
Di M2, terasa banget optimalisasi GPU-nya pas rendering video atau buka proyek besar di Final Cut.
Sonoma ini kayak sistem operasi yang emang dioptimalkan buat Apple Silicon. Resource management-nya makin efisien. Saya bahkan jarang dengar kipas laptop berisik walau lagi rendering berat.
Fitur Andalan buat Kreator
Nah, ini bagian favorit saya. Sonoma punya beberapa fitur techno yang secara spesifik bikin kerja kreator jadi lebih simpel dan fokus.
1. Presenter Overlay
Buat kamu yang sering presentasi via Zoom atau Google Meet, ini lifesaver. Sekarang kamu bisa muncul di layar dengan gaya floating, seolah kamu berdiri di depan presentasi. Ada mode besar dan kecil. Efeknya profesional banget tanpa harus pakai green screen atau software tambahan.
2. Game Mode
Walau bukan gamer aktif, saya kadang testing visual game buat keperluan desain UI. Di Sonoma, Game Mode memberikan prioritas ke CPU dan GPU untuk game yang sedang dimainkan. Jadi gak ada lagi lag pas rendering animasi atau real-time preview di Unity.
3. Screen Sharing Lebih Responsif
Buat saya yang kadang coaching atau kerja bareng desainer lain secara remote, kualitas screen sharing itu penting. Sonoma bikin pengalaman ini lebih halus, bahkan saat pakai jaringan Wi-Fi standar. Latency rendah banget.
4. Safari Web Apps
Ini fitur underrated. Kamu bisa bikin shortcut dari situs favorit (misal: Notion, Trello, atau Figma) dan buka kayak aplikasi native. Saya jadi lebih hemat RAM karena gak perlu buka browser terus-terusan.
Keamanan dan Privasi yang Makin Ketat
Sonoma juga memperkuat fitur privasi, sesuatu yang makin penting buat saya yang banyak kerja dengan file klien.
-
Private Browsing sekarang bisa dikunci pakai Face ID atau Touch ID
-
Screen Sharing permission sekarang bisa granular, misalnya hanya share satu jendela
-
Fitur komunikasi aman di Messages untuk mendeteksi konten berbahaya
Rasa tenang itu penting, apalagi kalau sering pakai file sensitif atau bekerja dengan data klien.
Kompatibilitas Aplikasi, Apakah Aman?
Saya sempat khawatir Sonoma bakal bikin beberapa software jadi crash. Tapi ternyata transisi dari Ventura ke Sonoma cukup mulus. Aplikasi seperti:
-
Adobe CC (Photoshop, Illustrator, Premiere Pro)
-
Final Cut Pro
-
DaVinci Resolve
-
Affinity Suite
-
Blender
-
Logic Pro
…semua berjalan lancar. Pastikan kamu update ke versi terbaru aja biar aman.
Untuk plugin atau software lama, kamu mungkin perlu cek satu per satu. Tapi sebagian besar developer besar sudah update dan kompatibel.
Tips Sebelum Upgrade ke Sonoma
Kalau kamu belum update, ini beberapa tips dari pengalaman pribadi:
-
Backup dulu pakai Time Machine atau alat favorit kamu
-
Cek software penting—apakah sudah kompatibel dengan Sonoma
-
Kosongkan ruang minimal 20GB biar proses instalasi lancar
-
Gunakan jaringan Wi-Fi yang stabil dan colok daya saat install
Dan satu hal penting: jangan update saat lagi banyak deadline. Upgrade OS tetap butuh adaptasi.
Bug atau Kendala yang Saya Temukan?
Jujur, hampir nggak ada bug mayor selama pakai Sonoma. Tapi ada beberapa hal minor yang sempat terjadi:
-
Widget cuaca kadang stuck informasinya
-
Dock kadang nge-lag waktu geser aplikasi cepat
-
Aplikasi pihak ketiga butuh izin ulang (terutama audio/video plugin)
Tapi semua ini bisa diatasi dengan update patch yang biasanya dirilis rutin oleh Apple setiap bulan.
Siapa yang Cocok Pakai Sonoma?
Menurut saya, macOS Sonoma cocok banget buat:
-
Desainer grafis yang butuh tampilan clean dan stabil
-
Video editor yang kerja di Final Cut atau Premiere Pro
-
Animator dan kreator 3D yang butuh performa Apple Silicon
-
Penulis dan blogger yang suka tampilan minimalis dan fitur multitasking
-
Musisi digital yang pakai Logic Pro atau DAW lain
Kalau kamu user kasual? Masih oke banget, karena performanya tetap efisien bahkan di Mac lama seperti MacBook Pro 2018.
Perbandingan Sonoma vs Ventura vs Monterey
Fitur | Monterey | Ventura | Sonoma |
---|---|---|---|
Widget Desktop | ❌ | ❌ | ✅ |
Presenter Overlay | ❌ | ❌ | ✅ |
Safari Web Apps | ❌ | ❌ | ✅ |
Game Mode | ❌ | ❌ | ✅ |
Performa Apple Silicon | Cukup baik | Baik | Sangat optimal |
Sonoma berhasil merangkum semua kekuatan Ventura tapi menambahkan polish dan fitur baru yang bikin workflow lebih enak.
Harapan Saya ke Versi macOS Berikutnya
Kalau boleh berharap, saya pengen Apple mulai fokus juga ke:
-
Optimalisasi multitasking lebih fleksibel (multi-window split better)
-
Widget interaktif dengan lebih banyak opsi pihak ketiga
-
Manajemen file Finder yang lebih “pintar”
-
Integrasi AI lokal (macam Apple Copilot?) langsung ke sistem
Tapi sejauh ini, Sonoma udah jadi lompatan besar yang menurut saya layak banget untuk dicoba, apalagi kalau kamu seorang kreator.
Kesimpulan: Sonoma Bukan Cuma Cantik, Tapi Juga Gesit
Di tengah berbagai sistem operasi yang kadang tampil mewah tapi kosong isi, Sonoma datang dengan paket lengkap. Stabil, efisien, dan kaya fitur yang terasa relevan buat pekerjaan kreatif masa kini.
Setelah sebulan lebih pakai Sonoma, saya bisa bilang: ini bukan update yang cuma kosmetik. Ini adalah evolusi yang beneran mendukung cara kita bekerja dan berkarya.
Kalau kamu masih ragu, gak apa-apa. Tapi buat saya pribadi? Sonoma adalah sistem operasi yang bikin saya makin betah pakai Mac—dan bikin saya kerja lebih fokus dan cepat.
Baca juga artikel berikut: Stylus Pen Tablet: Coret Digital Sehalus Pensil